Kamis, 24 Desember 2015
Minggu, 06 Desember 2015
Brave Or Crumble
Dingin sekali malam ini. Langit malam penuh mendung yang siap menghujani kota saya tercinta. :D
Bulan November 2015 udah berlalu berganti bulan desember. Udah sebulan saya nggak update blog ini. Buat reader yang mampir saya ucapkan tengkyu somad :D.
***
Hidup adalah pilihan kata orang bijak, thats right saya sangat setuju sekali. Dalam memilih pun kadang kita memerlukan keberanian, keberanian untuk memilih yang terbaik bagi hidup kita, kenyamanan kita, ketenangan kita, dan seseorang yang mendampingi kita di masa depan. " HANYA PEMBERANI YANG MENDAPATKAN YANG TERBAIK ". Itulah ilmu baru yang saya dapat dari situasi yang saat ini saya alami.
***
Tulisan ini untuk mengingatkan diri saya sendiri agar ke depannya lebih berani memilih yang terbaik bagi kehidupan saya. Selain keberanian juga harus disertai usaha keras dan doa yang tulus serta tidak putus-putus kepada Allah SWT. Oke deh sampai jumpa lagi salam " Brave Or Crumble ".
Minggu, 01 November 2015
Kenangan Bersama Jambu Mete
Inget lagi kenangan saya waktu kecil. Cek this out. :)
Sepulang sekolah SD anak-anak jaman dulu di larang main siang hari dan harus tidur siang biar kalau malam waktu belajar tidak mengantuk kata orang tua. Tapi saya dan teman-teman tetangga dekat saya agak mbandel. Jadi kalau siang di suruh tidur malah sembunyi di dalam markas atau rumah kecil di samping rumah saya dekat pohon pisang yang terbuat dari triplek-triplek bekas yang kami bentuk seperti rumah kecil di dalamnya kami beri kardus-kardus sebagai tikar. Disitu kami bersembunyi setelah makan siang. Kalau orang tua pada nyariin kesitu. Kami alasan tidur didalam. Saat mereka pada pergi, kami menyusun strategi mencari kegiatan untuk mengisi siang hari yang terik itu.
***
Dan akhirnya kami sepakat untuk mencari buah-buah yang bisa dimakan. Yang pasti bukan buah liar tapi milik orang. Saya bawa bambu untuk mengambil buah yang tinggi, teman saya bawa kantong kresek besar buat wadah. Setelah berkeliling lumayan jauh menyusuri rumah-rumah orang kita menemukan pohon jambu mete yang lagi berbuah banyak apalagi banyak yang merah-merah matang. Tanpa pikir panjang kami bertiga mulai memanjat dan mengambil jambu mete itu. Ada yang sudah jatuh di bawah ada yang masih di atas kami ambil sebanyak-banyaknya. Untung orangnya lagi tidur.
***
Setelah kantong kresek terisi penuh kami bertiga kembali ke markas untuk menikmatinya. Sesampai di markas teman-teman saya beristirahat sejenak. Saya ambil ember dari rumah yang berisi air bersih untuk mencuci buah jambu mete serta pisau dan juga mangkuk berisi air garam. Air garam berfungsi untuk menghilangkan getah jambu mete agar tidak gatal di mulut waktu di makan serta menambah rasa. Hhhmmmm manntapppp kami makan bersama di dalam markas.
***
Yang paling saya suka saat bakar biji mete nya. Heemmm rasa nya lezat sekali seperti kacang dewa. :D
Kami buat perapian kecil dari ranting dan kayu bekas ditambah plastik agar cepat jadi bara api. Setelah itu kami bakar biji mete bersama sampai matang. Tanda kalau udah matang keluar gas sama kulitnya hitam menebal. Terus di sisihkan sampai agak dingin baru di pecahin sama batu. Dan siap di makan.
***
Di tahun 2015 ini pohon jambu mete di sekitar tempat saya mulai langka. Sudah pada ditebangi. Padahal kan banyak manfaatnya. Manusia memang tidak pandai bersyukur. Kalau ada lahan yang subur di rumah saya, saya mau menanam jambu mete agar bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan. See u next time.
Kapan Hujan Turun ???
Selamat siang para reader tercinta. Gak terasa sebulan berlalu, dan baru sempet update blog saya lagi. Alhamdulillah dari penjaga warnet saya naik pangkat menjadi drafter di PT. Rekaindo Inka. Doa saya selama ini akhirnya di kabulkan Allah SWT. Dan sekarang saya mulai merasa tenang. Kali ini saya bukan mau bahas tentang pekerjaan tapi tentang kemarau yang makin panas sehingga mengakibatkan kebakaran dimana-mana.
***
Selain kebakaran juga muncul asap bekas hutan yang terbakar sehingga membuat para penduduk sekitar tidak bisa nyaman bernafas. Siapa yang mau disalahkan ??? Jelas tidak ada. Bahkan presiden pun tidak bisa secepat membalik telapak tangan dalam menangani hutan-hutan yang terbakar, butuh waktu katanya. Dan sebagai rakyat kita jangan cuma bisa menyalahkan tanpa memberi solusi dan tindakan. Yang bisa kita lakukan saat ini hanya berdoa kepada Allah SWT agar indonesia tercinta ini di berikan hujan untuk menghijaukan kembali tanahnya yang subur.
***
Di bulan November 2015 ini saya berharap panas ini akan berganti dengan hujan yang menyejukkan hati dan pikiran kita yang juga ikut-ikutan panas. Tidak apa-apa deh walau cucian tidak kering, pulang kerja kehujanan, nyamuk-nyamuk pada mubal, itu semua udah resiko kalau musim hujan datang, yg penting suasana jadi adem nggak panas lagi kayak neraka. Oke deh selamat menunggu hujan turun ya. See u next time.
Kamis, 24 September 2015
Kepikiran Pekerjaan Dan Masa Depan
Met malam semua buat pembaca yang tidak sengaja mampir disini. Lama nggak update blog gara-gara ikut-ikutan maen coc.
***
Malam ini nggak bisa tidur lagi, bukan karena saya mimpi buruk lagi. Tapi karena kepikiran pekerjaan untuk masa depan saya. Bersyukur itu perlu tapi saya juga ingin peningkatan. Kurs dolar naik terus rupiah semakin turun kalau pun naik cuma sedikit nggak pengaruh pada harga-harga kebutuhan yang sudah naik dan kecil kemungkinan untuk turun lagi.
***
Sekarang ini cuma bisa sabar dan berusaha dengan kemampuan yang saya punya. Malam ini jadi bingung mau ngapain. Bbm, whatsup nggak ada yang asik buat ngobrol yang penuh inspiratif yang ada nggak di balez. Hufftt. Acara tv pun nggak ada yang menarik hati saya. Cuma bisa dengerin detak jam dinding yang makin keras di kamar.
***
Emang sih nggak ada gunanya juga terlalu dipikirin tentang pekerjaan idaman dan masa depan. Yang ada ujung-ujungnya jadi susah tidur gini terus stres sendiri. Andai saja bisa tidur di atas genteng di malam hari kayak kucing, pasti pikiran tenang dan rilek sambil menikmati bintang-bintang dilangit.
***
Apa yang sudah direncanakan kadang tidak berjalan sesuai rencana, tapi saya percaya rencana Allah SWT pasti terbaik buat saya. Saya cuma kasihan pada orang tua saya yang semakin tua dengan pekerjaan berat sekarang. Saya ingin memenuhi kebutuhan ekonomi mereka paling tidak bisa meringankan. Selain itu ingin juga liburan bersama orang tua dan untuk naik haji juga. Ya udah deh cukup sekian curhat nya saya mau mandangin jam dinding aja siapa tau jadi ngantuk. Good bye.
Kamis, 03 September 2015
Makanan Favorit Saya Saat Lagi Sakit
Saat sakit datang memang sangat menyebalkan bagi saya, apalagi saya pharmacopobia. Tapi itu adalah siklus kehidupan, gak mungkin manusia sehat terus. Saat sakit datang biasanya nafsu makan kita juga menurun disebabkan oleh rasa enek dan mual. Ujung-ujungnya dibuatin bubur alus sama ibu. Tapi saya punya makanan favorit saat sakit biar nafsu makan kembali lagi dan cepat sembuh. Makanan favorit saya saat sakit yaitu kripik kentang lays, kentang goreng fren friesh, twisko rasa jagung bakar, dan mie sedap kuah, pokoknya serba gurih-gurih saya jadi gak enek dan mual lagi. Untuk minumnya tetap air putih biasa. Itulah makanan favorit saya kalau lagi sakit. Kalau kamu ???
Rabu, 02 September 2015
Warnet Slamet Riyadi Adalah Terminal Ku
Sebagai tempat persinggahan sementara, warnet slamet riyadi adalah tempat kerja saya sementara ini, serta rumah kedua bagi saya juga. Tempat saya bertemu teman-teman baru yang baik dan musuh-musuh baru saya yang membuat saya lebih kuat menjalani hidup, serta bos saya yang baik hati dan tidak sombong.
***
Walaupun tidak buka 24 jam tapi saya pernah nginep di warnet itu. Flas back pas libur lebaran kemarin saat di rumah lagi ada masalah. Saya minggat dari rumah dan tujuan saya adalah warnet tempat saya bekerja, kebetulan masih dalam suasana libur lebaran. Akhirnya saya buka warnetnya mulai jam 7 malam dan klien pun berdatangan walau tidak sebanyak hari biasa. Sampai tak terasa sudah jam 10 malam. Akhirnya saya usir secara halus para klien itu dengan alasan mau tutup ada acara. Setelah mereka pada pergi motor saya masukkan ke dalam, pintu warnet saya kunci dari dalam dan saya ganjel kursi biar aman. Setelah itu saya menata tempat untuk tidur saya.
***
Sungguh sangat berkesan hanya beralaskan kardus-kardus bekas terus bawa bantal kecil sama selimut dari rumah dan hits elektrik pengusir nyamuk. Makannya saya beli 2 bungkus lays besar yang ijo rasa rumput laut karena itu makanan favorit saya, i like potatoes.
***
Perut telah terisi waktu nya tidur. Tapi saya belum bisa tidur, mungkin gak terbiasa beralas lantai. Kalau ada kasur busa lebih mantap (ngarep.com). Untung aja ada wifi, colokan buat cas ada di samping saya, akhirnya saya wifi nan sampai ngantuk, baru bisa tidur jam 3 tengah malam.
***
Bangun-bangun udah jam 6 pagi. Saya intip dari celah pintu suasana luar masih sepi maklumlah masih libur lebaran yang mudik juga belum pada balik. Saya mulai beres-beres, nyapu, ngepel, siram-siram tempat parkir depan coz banyak debu di hempas lalu lalang mobil plat luar kota. Habis itu saya sarapan sebungkus lays besar mau beli nasi jauh. Warnet pun buka lagi mulai jam 7 pagi.
***
Waktu pun terus berjalan gak terasa udah jam 5. Bapak saya sms dan berkata bahwa masalah di rumah sudah pergi situasi aman kembali. Setelah saya total pendapatan warnet usai sholat magrib saya tutup kembali warnetnya. Dan pulang ke rumah dengan perasaan tenang.
***
Itulah sedikit cerita saya tentang warnet slamet riyadi. Tempat yang banyak memberi manfaat bukan hanya saya tapi juga para sales obat, anak kuliahan, anak sekolah, juga guru sekolah, lurah, dll. Karena para operatornya sabar-sabar dan memberi kenyamanan pada klien walaupun kesabaran kami sering di salah gunakan ,semua merasakan manfaatnya. Semoga warnet itu tetap bisa bertahan sampai saya sukses dan punya warnet sendiri.
Minggu, 30 Agustus 2015
Rumpun Bambu Di Sekitar Rumah
Dekat rumah saya dulu banyak tumbuh rumpun bambu, itu sekitar tahun 97an. Ada delapan rumpun bambu seingat saya, dan masing-masing rumpun bambu lebarnya 3-5 meteran berisi batang-batang bambu yang lebat dan kokoh menjulang tinggi. Jika siang hari di sekitar situ udaranya sangat teduh dan adem. Ada juga rumpun bambu sebelah utara bentuknya mirip gua karena terbentuk dari gabungan dua rumpun bambu atau lebih, orang-orang menyebutnya bambrongan. Di dalam bambrongan itu banyak sarang berbagai macam ular seperti ular hijau, cobra, ular kayu, bandotan macan, tali picis dll. Tak jarang ular-ular tersebut masuk rumah saya, tapi untungnya selalu berhasil dibunuh bapak saya. Ayam saya juga pernah buat sarang di dalam bambrongan itu untuk bertelur. Akhirnya di pindahkan bapak ke kandang soalnya di situ sarang banyak ular.
***
Rumpun bambu itu sangat bermanfaat bagi kehidupan kami. Mulai dari dinding rumah kami terbuat dari anyaman bambu, dipan ranjang tempat tidur, meja, tiap penyangga rumah semua kebanyakan terbuat dari bambu yang di ambil dari rumpun bambu sekitar rumah. Kalau musim jangkrik atau gangsir banyak orang-orang yang minta bambu buat rumah jangkrik, kalau bulan ramadhan dulu sering buat mercon bumbung dari bambu sama karbit, buat celengan buat nabung pun juga dari bambu.
***
Tapi di malam hari suasana menjadi seram. Suara-suara bambu itu bergesekan tertiup angin malam menimbulkan suara kreetttt... Kretek... Kretek... Kretek... Apalagi tengah malam semakin menyeramkan. Biasanya rumpun-rumpun bambu di huni kuntilanak. Untungnya saya belum pernah di lihati. Hiiiii jangan sampai.
***
Tahun demi tahun terus berganti, rumpun-rumpun bambu itu satu persatu hilang di telan keserakahan manusia sekitar. Sekarang yang bersisa cuma lahan tandus yang kering. Jika datang musim kemarau panas dan tambah panas dan menjadi tempat yang tidak nyaman lagi.
Rabu, 26 Agustus 2015
Khasiat Ayat-Ayat Suci Al-Quran dalam MP3
Kamis, 20 Agustus 2015
Sudahkah Kita Bersyukur Hari Ini
Sakitnya Di Bully
Rabu, 19 Agustus 2015
Di Bawah Pohon Pisang Pinggir Sawah.
Masa kecil memang penuh kenangan. Saya mau cerita lagi kenangan waktu SD kelas 2 dulu. Sepulang sekolah SD dulu saya lewat sawah. Kadang bareng teman kalau dia tidak di jemput ortu nya tapi lebih sering sendiri. Saat pulang bersama teman saya, dia namanya alex seperti biasa kami lewat sawah. Di tengah perjalanan saat cuaca panas kami memutuskan untuk beristirahat sejenak. Kami memilih berteduh di bawah pohon pinggir sawah. Sambil duduk-duduk menikmati pemandangan sawah di siang hari yang panas. Sawahnya waktu itu di tanami tebu sebagian udah di panen. Ternyata nyaman juga duduk di bawah pohon pisang pinggir sawah. Setengah jam kami berdua melepas lelah terus pulang ke rumah masing-masing.
***
Besok siangnya lagi kami pulang berdua dan berencana mampir lagi di pohon pisang pinggir sawah. Hari itu si alex bawa roti coklat meses di taruh di dalam lepak. Saya cuma bawa air minum. Akhirnya kami makan bersama sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan pemandangan siang di sawah. Kami juga mengerjakan PR yang diberikan Bu guru di sekolah tadi, sisanya kami kerjakan di rumah masing-masing. Dan siang itu pun berlalu dengan cepat. Sungguh kebersamaan yang menyenangkan walau pun tidak abadi.
***
Persahabatan kami memudar seiring berjalannya waktu, seiring bertambahnya usia kami. Dan status orang tua kami juga mempengaruhi kepribadiannya. Saya anak orang miskin si alex anak orang kaya yang serba di manja. Lama-lama dia meninggalkan saya memilih bermain dengan anak orang kaya lainnya. Kami pun memilih jalan masing-masing. Walaupun kami sudah berpisah saya harap dia masih mengingat kenangan itu.
Senin, 17 Agustus 2015
Menikmati Siang Hari Di Rumah Pohon
Minggu, 16 Agustus 2015
Saya Bukan Kuda Biasa
Di dalam pekerjaan saya sebagai operator di warnet pasti sering di suruh-suruh entah atasan maupun pelanggan. Kadang pas waktunya istirahat sejenak untuk makan siang atau waktu sholat kebanyakan pelanggan tidak peduli maunya cepat dilayani. Dalam situasi seperti itu saya langsung memakai jurus seribu satu alasan menyudahi pemaksaannya. Contoh saya pas makan siang sama teman saya, teman saya setia menemani saya dan bantu-bantu di warnet, eh tiba-tiba pelanggan resek datang terus minta di prinkan cepet padahal saya lagi duduk sambil pegang sendok. Menurut saya itu tidak sopan dan egois, dalam hati saya gak terima momen makan bersama teman di ganggu, terus saya bilang aja kalau tintanya habis ini masih di belikan, si pelanggan resek pun akhirnya pergi dengan sendirinya tanpa perlawanan. Andai saja dia menghormati saya yang lagi makan " Monggo mas di lanjut dulu makannya saya tunggu " pasti saya juga menghormati dia. Terus ada lagi pelanggan laennya pas saya masuk shif malam kebetulan hari itu sabtu malam minggu gak terasa udah waktunya pulang jam 23.00 Wib pintu udah mau tak tutup, tiba-tiba si pelanggan resek satu ini masuk cepet-cepet dengan muka senyum-senyum sendiri kayak ada maunya gitu. Ternyata dia mau nyuruh saya ngeditkan tugas-tugas dia tidak cukup satu dua tapi sepuluhan alasannya mendesak buat besok pagi. Itu pun ngeditnya minta gratisan tanpa bayar. Karena saya udah hafal watak orangnya jadi udah saya maklumi aja. Tapi dalam hati juga gak terima di jadikan kuda gratisan yang harus nurut di suruh-suruh dia. Seribu alasan pun saya mainkan lagi. Saya berkata pada si pelanggan resek "Mas sory ini mau tutup dulu udah jam 11 saya ada janji sama temen, udah di tunggu ini. Si pelanggan resek pun pergi tanpa perlawanan juga. Itu lah senjata saya untuk menghadapi para pelanggan resek. Mereka kira saya kuda bodoh yang bisa di suruh-suruh seenaknya kapan saja. Oww tidak bisa. Hormati dan hargai saya dulu baru saya mau di suruh-suruh.
Jumat, 14 Agustus 2015
Kamis, 13 Agustus 2015
Lampu Semprong Menemani Malamku
Ilustrasi From Google |
Radio Saya Jaman Dulu Gambar Dari Google |
Gambar Dari Google |
Selasa, 11 Agustus 2015
Enaknya Saat Hujan Tak Seenak Kenyataan
Ilustrasi From Google |
Ilustrasi From Google |
Sabtu, 08 Agustus 2015
Asiknya Mancing Di blumbang
Ilustrasi From Google |
Awalnya bapak mau ngajak saya mancing di sungai dan lewat jalan setapak di area tanah kosong itu. Terus bapak saya iseng-iseng cabut beberapa tanaman eceng gondok di blumbang itu eh ternyata ada airnya dan terlihat lalu lalang ikan-ikan di bawahnya. Airnya tidak terlihat karena di tumbuhi banyak eceng gondok. Sungguh penemuan yang luar biasa. Saya masih heran darimana asal ikan-ikan itu. Kok bisa blumbang ini ada ikannya apa dari dalam tanah ya. Akhirnya saya pun mancing di situ sama bapak sampai magrib dapat satu ember cat penuh. Dan kami pun pulang menuju rumah. Ikan-ikan itu saya masukkan ke bak mandi semen yang udah tidak terpakai lagi. Saya tampung semuanya di situ. Kebanyakan yang di dapat ikan betik atau betok. Ikan lele dan ikan gabusnya cuma sedikit jarang terpancing. Besoknya lagi sore hari saat matahari nggak terlalu terik saya mancing di blumbang itu lagi tapi kali ini mancing sendiri nggak sama bapak terus begitu selama seminggu. Di sekolah saya bercerita pada teman saya dan sepulang sekolah teman saya pun rela jauh-jauh datang ke rumah saya karena pengen mancing di blumbang itu. Ikan-ikan hasil mancing saya jual ke anak-anak kecil di kampung saya harganya 500an. Lumayan buat jajan di sekolah. Sebulan telah berlalu kabar tentang blumbang ikan di dekat rumahku menyebar pada orang-orang kampung. Dan akhirnya mereka banyak yang mancing ke blumbang situ. Sampai suatu hari waktu saya mau mancing di situ suasana sepi biasanya orang-orang kampung udah mendahului saya. Saya lihat di blumbang airnya agak berbusa gitu dan tanaman eceng gondoknya ilang semua terus bau obat yang menyengat. Oh ternyata blumbangnya ada yang motas. Tega banget yang melakukan ini. Merusak sumber habitat ikan-ikan liar. Akibatnya saya nggak bisa mancing lagi di situ. Dan lama kelamaan blumbang itu mengering sudah tidak ada lagi tanaman eceng gondok yang tumbuh. Kalau pun musim hujan datang yang ada cuma kodok dan ular jadi penghuni blumbang itu. Dasar manusia perusak.
Jumat, 07 Agustus 2015
Warung Tepo Di belakang Sekolah Di pinggir Sawah
Ilustrasi From Google |
Kelemahan Hantu Yg Perlu Di buktikan
Gambar Dari Google |
Rabu, 05 Agustus 2015
Kenangan Bersama Radio Walkman
Walkman Pertama Saya Tanpa Loudspeaker Cuma Bisa Pake Hetset |
Ilustrasi Walkman Kesayangan Saya Dulu Yang Ada Loudspeakernya |
Selasa, 04 Agustus 2015
Hargailah Operator Warnet, Jangan Remehkan Mereka Kawan
Kali ini saya akan bercerita tentang pekerjaan saya sekarang ini. Saya tinggal di kota kecil madiun jatim dimana mencari lapangan kerja yang sesuai belum saya dapatkan akhirnya sementara saya jadi operator warnet tepatnya di warnet slamet riyadi. Pahit manis asem asin sudah saya rasakan selama jadi operator warnet maksudnya suka dukanya. Sebagai operator warnet mau tidak mau pasti harus melayani setiap pelanggan yang datang. Tidak semua pelanggan itu orangnya baik kebanyakan orangnya resek suka buat emosi gak cewek cowok, tua muda anak-anak, bapak-bapak ibu-ibu, engkong nenek-nenek, kaya miskin ada aja cari gara-gara bikin emosi naik. Tidak heran waktu saya libur bekerja saya coba survei main ke warnet lain sekitaran sini, kebanyakan muka operatornya jutek-jutek saya sih udah bisa memahami mereka karena saya juga mengalami pasti mereka kebanyakan ketemu pelanggan-pelanggan resek jadinya bad mood. Saya cuma berpesan kepada para pelanggan warnet jangan samakan kami dengan kuda yang bisa kalian suruh seenak kalian untuk berlari kencang walau tubuh kami sudah lelah, kami juga punya rasa lelah dan jenuh. Harusnya kalian bisa memahami dan tidak memaksa. Selain itu belum lagi kalau ada preman yang masuk kebanyakan cari gara-gara. Kebetulan di warnet tempat saya bekerja di larang merokok di dalam warnet eh ternyata masih nekat ngrokok ampun deh ngajak berantem ni ujung-ujungnya. Untungnya kesabaran dan akal sehat saya masih bisa menahan dan berpikir untung rugi nya jika di ladeni berantem. Terus dengan gaji saya yang sedikit saya mencoba memenuhi kebutuhan sendiri untuk tidak mau merepotkan orang tua saya. Tetap saya syukuri rejeki saat ini. Saya percaya ini hanya batu loncatan saja. Bagian yang membuat saya bahagia saat dapat pelanggan cewek cantik baik sopan seneng banget rasanya hati ne jadi adem betah berlama-lama. Tapi tidak jarang juga cewek cantik yang cuma mengambil keuntungan dari saya buat disuruh-suruh ini itu pokoknya diperbudak deh. Tapi sekarang saya sudah semakin tegas tiap hari level ketegasan saya bertambah untuk menghadapi pelanggan-pelanggan resek itu. Sekian dulu ceritanya pesan saya mari kita saling menghargai sesama jangan pernah menghina karena itu pasti menyakiti hatinya. Ibarat kita bermain api kalau tidak berhati-hati pasti terbakar. See u next time.
Senin, 03 Agustus 2015
Mimpi Sekolah Lagi
Gak tau kenapa aku sering banget mimpi sekolah lagi tapi sekolah dasar atau SD. Disana aku ketemu temen-temen waktu SD dulu. Umumnya anak-anak SD kami bermain, bercanda dan berinteraksi seperti biasa. Tapi anehnya waktu pelajaran dimulai buku tulis ku untuk mencatat selalu ketinggalan dan aku pun akhirnya selalu ijin alasan kebelakang padahal mau pulang diam-diam (istilah disini colut). Dan pada akhirnya waktu sampai rumah aku tidak pernah kembali lagi kesekolah. Itulah yang membuat aku penasaran kenapa keseringan mimpi di sekolah SD ku dulu. Apa akhir-akhir ini aku merasa kesepian kangen masa-masa SD dulu karena bagi ku waktu SD dulu tidak ada beban pikiran seperti sekarang ini harus mikirin pekerjaan, pernikahan, masa depan. Paling banter cuma mikirin PR mate lainnya cuma main sampai puas. Itulah sglintir mimpi yang saya alami. Bagaimana dengan mu ???
Sabtu, 01 Agustus 2015
Jangan Bangga Bersepeda Di Jalan Raya
Banyak orang menganggap bersepeda adalah olahraga yang sehat.Itu benar sekali tapi kalau dilakukan ditempat yang tepat. Bersepeda di jalan raya sangatlah berbahaya. Banyak ancaman di sekeliling kita mulai dari kendaraan bermotor maupun roda empat yang ingin menang sendiri menguasai jalan raya. Sehingga pengendara sepeda pun seperti di pojokkan. Selain itu ancaman kesehatan bagi pengendara sepeda yaitu polusi yang terhirup mulai dari debu asap, kendaraan dll. Jadi bila ingin bersepeda ria carilah tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota, kendaraan dan polusi. Tempat yang cocok seperti pedesaan, hutan lindung, taman, maupun pegunungan. yang penting masih hijau dan sejuk pastinya akan membuat acara bersepeda menjadi ceria dan sehat.
Selasa, 19 Mei 2015
Aku Pharmacopobia / Takut Obat
Ilustrasi from Google |
Dunia memang luas begitu juga dengan sifat manusia yang berbeda-beda. Ada yang a, b, c sampe z. Semua tidak bisa disamakan. Kali ini saya akan sharing tentang ketakutan pada obat atau bahasa kerennya pharmacopobia yang saya alami sejak kecil. Tiap sakit pasti bikin stress. Bukan masalah sakitnya tapi masalah minum obatnya. Apalagi kalau udah ketemu amoxilin. Ampuunn dah bawaannya pengen mual dan muntah busuk banget baunya. Di situ kadang saya merasa sedih dan akhirnya mencari alternatif lain. Setelah searching di google saya memilih madu untuk pengganti antibiotik saya. Untuk nyeri saya pilih panadol walaupun harus dihancurkan dulu pake sendok coz gak bisa nelen langsung. Panadol pahitnya gak begitu tajam daripada obat2 tablet lain plus bau nya juga tidak terlalu menyengat. Biarpun orang tua dan temen-temen pada ngledekin aku katanya seperti anak kecil saya tidak peduli memang begini adanya.
Jumat, 08 Mei 2015
Lazzer band - Debu Bintang
Di malam ini
Bersinar terang
Memberi kehangatan
Andai kau disini
Bersamaku
Kita bersama
Menikmari malam ini
Walaupun kau jauh disana
Ku kan slalu ada untukmu
Walau malam ini ku sendiri
Kita kan bertemu lewat mimpi
Lazzer Band - Impian Kita
Bahwa kita bisa
Semua takkan ada jika tak memulainya
Jangan menyerah
Tak perlu ragu untuk terus melangkah
Kuatkan hatimu
Walaupun rintangan menghalangi kita
Hadapi semua
Reff : Berlarilah sekuat tenaga
Untuk bisa mengejarnya
Jangan berhenti, berhenti disini
Mengejar impian kita