Selasa, 04 Agustus 2015

Hargailah Operator Warnet, Jangan Remehkan Mereka Kawan

Kali ini saya akan bercerita tentang pekerjaan saya sekarang ini. Saya tinggal di kota kecil madiun jatim dimana mencari lapangan kerja yang sesuai belum saya dapatkan akhirnya sementara saya jadi operator warnet tepatnya di warnet slamet riyadi. Pahit manis asem asin sudah saya rasakan selama jadi operator warnet maksudnya suka dukanya. Sebagai operator warnet mau tidak mau pasti harus melayani setiap pelanggan yang datang. Tidak semua pelanggan itu orangnya baik kebanyakan orangnya resek suka buat emosi gak cewek cowok, tua muda anak-anak, bapak-bapak ibu-ibu, engkong nenek-nenek, kaya miskin ada aja cari gara-gara bikin emosi naik. Tidak heran waktu saya libur bekerja saya coba survei main ke warnet lain sekitaran sini, kebanyakan muka operatornya jutek-jutek saya sih udah bisa memahami mereka karena saya juga mengalami pasti mereka kebanyakan ketemu pelanggan-pelanggan resek jadinya bad mood. Saya cuma berpesan kepada para pelanggan warnet jangan samakan kami dengan kuda yang bisa kalian suruh seenak kalian untuk berlari kencang walau tubuh kami sudah lelah, kami juga punya rasa lelah dan jenuh. Harusnya kalian bisa memahami dan tidak memaksa. Selain itu belum lagi kalau ada preman yang masuk kebanyakan cari gara-gara. Kebetulan di warnet tempat saya bekerja di larang merokok di dalam warnet eh ternyata masih nekat ngrokok ampun deh ngajak berantem ni ujung-ujungnya. Untungnya kesabaran dan akal sehat saya masih bisa menahan dan berpikir untung rugi nya jika di ladeni berantem. Terus dengan gaji saya yang sedikit saya mencoba memenuhi kebutuhan sendiri untuk tidak mau merepotkan orang tua saya. Tetap saya syukuri rejeki saat ini. Saya percaya ini hanya batu loncatan saja. Bagian yang membuat saya bahagia saat dapat pelanggan cewek cantik baik sopan seneng banget rasanya hati ne jadi adem betah berlama-lama. Tapi tidak jarang juga cewek cantik yang cuma mengambil keuntungan dari saya buat disuruh-suruh ini itu pokoknya diperbudak deh. Tapi sekarang saya sudah semakin tegas tiap hari level ketegasan saya bertambah untuk menghadapi pelanggan-pelanggan resek itu. Sekian dulu ceritanya pesan saya mari kita saling menghargai sesama jangan pernah menghina karena itu pasti menyakiti hatinya. Ibarat kita bermain api kalau tidak berhati-hati pasti terbakar. See u next time.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar