Selasa, 22 Desember 2020

Stiker-Stiker Jaman SD

Dulu waktu SD sering banget beli stiker-stiker kecil bergambar kartun yang lucu dan imut di tukang mainan depan sekolah. Pulang sekolah baru ditempelin di pintu rumah, dinding kamar, tiang kayu rumah, kulkas, dll. Seneng banget rasanya, buat pemandangan baru. Stiker-stiker itu murah banget harganya, mulai dari Rp. 50 an. Gambar stikernya mulai dari kartun doraemon, shinchan, dragon ball, looney toons sampai kartun yang tidak bernama. 

***

Sampai sekarang stiker-stiker itu masih bersisa, menempel dengan kuat, walau tampilannya sudah buluk kecoklatan akibat debu bertahun-tahun. Kenangannya pun terasa masih kuat menempel dalam kepala saya. 

***

Stiker-stiker yang penuh kenangan, hanya itu benda dari masa lalu yang terbawa ke masa sekarang. Masih menempel dengan kuat walau agak terkelupas sedikit. Saya tidak mau merusaknya atau mengelupasnya. Biarkan waktu sendiri yang mengelupasnya sampai tidak sanggup menempel lagi dan tersapu menjadi sampah.

Rabu, 16 Desember 2020

Neraka Bisu

Itu adalah suatu tempat dimana kamu berdampingan dengan banyak orang-orang yang mengenal kamu tetapi tidak menganggap kamu ada disitu. Jangankan mengajak bicara, saat berpapasan pun tidak pernah menyapa. Ibarat planet tanpa oksigen yang tak layak di tinggali walau banyak emas, perak, tembaga, minyak gas dan sumber daya alam berharga lainnya. Kalau pun masih ingin tinggal disitu bisa saja tetapi tidak baik untuk kesehatan dan mengancam nyawa sendiri. Buat apa banyak harta tetapi pikiran penuh tekanan, terus kesehatan menurun. Ujung-ujungnya kemana pasti tau sendiri.

***

Memang sangat mengerikan sekali berada di neraka bisu itu. Semua serba hampa, semua saling mangsa, waktu seakan berjalan sangat lambat sekali. Hari-hari berasa membosankan. Tidak ada yang mau menampung keluh kesah kamu. Saran saya jika berada di tempat seperti itu, cepat-cepatlah pergi sebelum mati perlahan. Gunakanlah 1001 alasan agar selamat, cari lagi tempat yang lebih cocok, berlingkungan baik dengan orang-orang sholeh di dalamnya. Dengan begitu kamu akan ikut menjadi baik juga.

***

Dalam proses meloloskan diri dari neraka bisu memang sangat berat. Berat karena neraka bisu itu dipenuhi sesuatu yang berharga seperti emas tadi. Tetapi dalam hidup ini kamu harus belajar ikhlas, ikhlas melepaskan, ikhlas menerima kenyataan. Dengan ikhlas inshaa Allah pasti Allah SWT akan memberikan ganti tempat untuk mencari penghidupan yang lebih baik, lebih nyaman, lebih cocok lagi dari neraka bisu yang sudah kamu tinggalkan. Amin ya rabbal alamin.

Kamis, 10 Desember 2020

Nyamuk-nyamuk Merusak Ketenangan Musim Hujan

Musim hujan yang harusnya tenang, di iringi suara gemercik air, dan suara kodok berpesta. Sungguh senangnya melihat hujan dari balik jendela kaca sambil makan mie instan kuah dan juga teh hangat. Tapi semua jadi terganggu gara-gara nyamuk-nyamuk sialan. Bagaikan pasukan perang yang naik pesawat baling-baling depan, suaranya membuat kuping manusia terganggu. Belum lagi serangan gigitannya yang dapat menimbulkan penyakit demam berdarah. Semua kegiatan di dalam rumah jadi terganggu.

***

Banyak cara dalam membunuhnya mulai dari pake raket listrik, obat nyamuk bakar, obat nyamuk listrik, obat nyamuk semprot dll. Tapi jumlah mereka tidak habis-habis juga. Mungkin nyamuk-nyamuk itu beranak pinak di selokan-selokan besar yang tertutup rapat dan tak tersentuh sinar matahari. Ya memang harus sering-sering di foging atau pengasapan di selokan-selokan, agar sarang-sarang nyamuk pusat terbasmi. Walau tidak bisa membunuh semuanya setidaknya sudah mengurangi.

Selasa, 08 Desember 2020

Main Ayunan Tahun 90an

Dulu tahun 90an yang rumahnya ada ayunannya pasti ramai di datangi anak-anak. Dari siang pulang sekolah, sore hari bahkan malam hari pas malam minggu. Ayunan itu digunakan anak-anak SD sebagai basecamp. Biasanya anak-anak rebutan ayunan, siapa yang cepat dia dapat. Ayunan jaman dulu jarang yang dari besi, kebanyakan dibuat dari kayu papan atau dari ban bekas yang sudah dibentuk seperti kursi, terus disambungkan pakai tali dadung ke dahan pohon besar.

***

Memang asik sekali mainan ayunan jaman dulu, teman-teman yang iseng sering mendorong keras-keras ayunannya sampai tinggi banget. Ada juga yang sampai nangis karena terlalu tinggi, bahkan ada yang jatuh saat ayunannya di dorong terlalu tinggi. Namanya juga anak-anak, seneng banget kalau naik ayunan. Rasanya seperti spiderman. Jangankan anak-anak, orang tua pun saya yakin juga masih seneng naik ayunan.

***

Serba salah juga bagi orang yang punya ayunan. Di sisi lain buat hiburan anak-anaknya sendiri, tapi disisi lain juga anak-anak tetangga pada berebutan naik. Kalau siang pun kadang berisik karena ada yang sampai berkelahi rebutan ayunan, dan ujung-ujungnya ada yang nangis. Akhirnya si pemilik ayunan pun mencopotnya dari pohon besar itu. Berakhir sudah kesenangan saya dan teman-teman waktu itu.