***
Sampai disana masuk jalan pematang, motor di parkir teman saya di bawah pohon pisang. Selanjutnya teman saya mencari daun jati muda untuk pengganti tikar buat duduk di sekitar pinggiran sawah dekat sungai kecil. Akhirnya bisa nyantai juga sambil menikmati suasana sawah yang hijau di siang hari yang panas, angin semilir, langit biru yang luas berawan putih. Nikmat sekali pokoknya. Saat memandang langit biru yang luas, saya bagaikan debu di alam semesta ini. Sungguh Allah Maha Besar.
***
Sambil bersantai di pinggir sawah, kami berdua makan pentol dan minum es degan sampai kenyang. Sambil ngobrol ngalor ngidul tentang kehidupan ini. Dari jauh kelihatan para petani, menabur pupuk ke padi mereka. Ada juga yang mengairi sawah dengan mesin disel. Andai saja bawa tikar, bisa sambil tiduran ya.
***
Hari mulai sore, kami berdua memutuskan untuk pulang. Kapan-kapan kami berdua mau kesini lagi. Liburan yang sangat murah tapi nikmat. Semoga saja 5 tahun kedepan sawah yang luas ini tetap terjaga. Tidak menjadi korban keserakahan perumahan padat penduduk. Oke see u next time.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar