Senin, 02 Desember 2019

Cerita Pohon Jambu Biji Di Belakang Rumah

Di belakang rumah saya ada sebuah pohon jambu biji putih atau biasa disebut jambu klutuk yang tumbuh sejak tahun 2007 an. Saat itu saya masih SMP kelas 3. Pohon jambu itu rajin sekali berbuah, saat mendekati musim penghujan. Dulu saya suka sekali makan buahnya yang setangah matang, di iris kecil-kecil di cocol garam campur kecap, mantap juga rasanya kala itu. Maklum dulu masih anak-anak belum bekerja dan uang jajan pun terbatas.

***

Kadang anak-anak tetangga juga sering menyinggek buahnya pake galah bambu. Sama bapak saya ya di biarin aja daripada tidak ada yang makan. Sekarang di tahun 2019 ini pohon jambu itu masih subur. Tapi di usia saya yang sekarang jadi malas makan buah jambunya tak tau kenapa, mungkin saya sudah waleh, karena sudah bekerja. Beli jajan apa saja terpenuhi. Yang saya manfaatkan hanya daunnya saja sekarang, untuk mengatasi rambut saya yang mulai botak karena beban kerja dan banyak pikiran. Daunnya saya rebus, malamnya saya basuhkan di kulit kepala rutin. Tak tau hasilnya manjur apa tidak. Yang penting saya coba dulu.

***

Di musim hujan saat ini, buah jambu yang jatuh berserakan menjadi rejeki buat para bekicot di malam hari. Yang masih di atas menjadi makanan codot. Saya pernah memergoki para bekicot berpesta memakan buah jambu yang berjatuhan itu.

***

Ya walau buahnya tidak saya makan lagi, tapi saya tetap butuh hijau daunnya untuk kebutuhan oksigen di sekitar rumah saya. Apalagi kalau sore saya sering berolahraga di dekat pohon jambu itu. Semoga saja selalu membawa manfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar