Sabtu, 21 September 2019

Belajar Dari Kasus Habib Bahar, Dimanakah Keadilan ???


Sebuah gelar Habib bukan untuk main-main, tidak sembarangan orang bisa ngaku-ngaku. Apalagi menyalahgunakannya, dalam kasus Habib Bahar Bin Smith saya sangat prihatin dengan hukum di negara ini. Menurut saya itu tidak adil, Habib Bahar Bin Smith yang di rugikan oknum-oknum yang mengaku-ngaku bergelar sebagai Habib yang ternyata palsu, malah Di penjara sama polisi gara-gara gebukin oknum-oknum itu. Wajar saja kalau di kasih pelajaran keras, beberapa pukulan, tendangan, dan jotosan yang membuat babak belur oknum tersebut. Biar jera dan di lain waktu tidak ada lagi Habib-Habib palsu.

***

Sama juga dengan kasus yang ramai di youtube, warga asli perguruan pencak silat yang menangkap oknum-oknum yang mengaku-ngaku warga perguruan pencak silat tersebut, setelah di telusuri ternyata warga palsu. Dan akhirnya di gebukin sampai bonyok dan di suruh ikut latihan dengan surat bermaterai sampai di sahkan menjadi warga asli.

***

Coba teman-teman bandingkan dua kasus tersebut.
Sama-sama sebuah gelar yang bukan untuk main-main,

Habib (Sebuah gelar untuk keturunan langsung Rasulullah SAW) dan Warga (Sebuah gelar pendekar yang sudah menjalani latihan dalam waktu yang lama dan telah di sahkan oleh perguruan pencak silat tersebut). 

Tapi keduanya beda perlakuan hukumnya. Semoga saja untuk ke depannya polisi bisa lebih adil lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar