Kamis, 11 Oktober 2018

Merindukan Rumput Hijau dan Tanahku yg Subur

Pembangunan selalu menyisakan luka dan kerusakan bagi makhluk hidup di sekitar, baik hewan dan manusia. Dulu di sekitar rumah saya rumput-rumput hijau masing banyak tumbuh. Rumput-rumput hijau itu saya manfaatkan untuk makanan entok (sejenis bebek) jadi biar ngirit. Dan entok-entok saya pun tidak kekurangan bahan makanan apalagi gratis dari alam. Selain bermanfaat bagi ternak saya rumput-rumput di belakang rumah juga di ambil orang luar kampung saya buat pakan kambing maupun sapi.

***

Rumput-rumput itu menghampar indah, apalagi di musim hujan warnanya hijau segar menyejukkan mata. Tapi semenjak ada pembangunan tembok areal pemakaman berbayar, rumput-rumput di belakang rumah saya tidak tumbuh lagi. Dan juga pengaruh lumpur selokan yang di timbun di tanah yang berumput segar itu. Efeknya rumput-rumput disitu tidak bisa tumbuh lagi.

***

Sekarang yang ada hanya tanah yang tandus dan berdebu, tanpa rumput hijau segar. Ternak saya pun kesulitan mencari makanan alami sekarang. Terpaksa dijual karena harga pakan ternak tidak sebanding dengan keuntungan.

***

Ternyata rumput sangat berharga bagi makhluk sekitarnya. Sama juga dengan tumbuh-tumbuhan lainnya. Jangan asal tebang dan merusak. Semoga saya lebih cinta alam ke depannya.

See u next time



2 komentar: