Bagaimana tidak sebel coba, saat kita jatuh dalam posisi terpuruk tapi orang-orang disekitar kita seperti orang tua, saudara, teman, tetangga malah manas-manasin, banding-bandingin kita dengan orang lain yang hidupnya kelihatan enak di mata dia. Biasanya yang sering melakukan itu adalah tetangga sekitar. Rasa-rasanya pengen banget ngasih pelajaran tatakrama pada orang-orang tersebut. Biar mereka tau dan memahami posisi kita sekarang.
***
Mereka selalu sok tau membanggakan pekerjaan dan gaji bulanan orang lain, dan yang orang lain punyai, tanpa memandang proses dan asal usulnya. Kalau orang bijak akan selalu menerapkan filosofi sawang sinawang dalam hidupnya. Agar tidak menimbulkan permusuhan dengan orang-orang sekitarnya. Juga agar lebih bersyukur kepada Allah SWT.
***
Omongan mereka sangat-sangat panas di kuping dan tidak sesuai fakta tapi berdasarkan katanya, dan cuma menerka-nerka atau mengira-ngira. Yang penting tujuan mereka untuk membuat kita emosi dan pesimis berjalan sesuai rencana.
***
Biasanya mereka orang-orang brengsek yang suka manas-manasin, banding-bandingin orang, dia sendiri hidupnya pasti amburadul atau berantakan. Kalau tidak terjerat utang, gali lobang tutup lobang, togel, tipu-tipu, kena tipu dan masih banyak lagi karma lainnya.
***
Kalau bisa kita yang lagi posisi jatuh terpuruk sabar saja kalau kena omongan orang-orang ini. Jangan emosi atau main pukul sembarangan yang justru merugikan kita sendiri. Balaslah dengan halus dan elegan. Bisa menggunakan kata-kata atau pembuktian. Atau biar tidak panjang lebar kena omongannya, kita sudahi saja dengan alasan mau berak. Biar dia cepat pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar