Rabu, 17 Juni 2020

Aroma Kebebasan Semakin Dekat, Saat Kerja Sudah Tidak Nyaman Lagi.

Dampak covid-19 memang benar-benar dahsyat, akhirnya perusahaan tempat saya bekerja mengalami kebangkrutan karena tidak ada pesanan barang lagi. Akibatnya saya dan beberapa teman di mutasi ke anak perusahaan dan beda jauh dari pekerjaan di kantor sebelumnya. Rasanya males banget menjalaninya. Tapi kalau keluar sebelum kontrak habis jelas kena denda. Padahal tinggal 3 bulanan lagi habis. Tapi rasanya hari berjalan lambat.

***

Di tempat baru, teman pun baru, tidak mudah bagi saya untuk beradaptasi. Apalagi di lingkungan perokok. Sangat berat sekali berpisah dengan sahabat dekat. Saat ini saya hanya bisa sabar menjalaninya sampai habis kontrak 3 bulan lagi. Semoga saja di berikan kelancaran oleh Allah SWT. Capek berharap terus pada seseorang, ujung-ujungnya di kecewakan. Dan sudah muak melihat ketidakadilan di depan mata saya.

***

Mumpung saya belum menikah saya mau risen walaupun harus membayar denda untuk perusahaan. Lalu saya mau mencoba hal-hal baru di luar pekerjaan saya sebelumnya. Walau orang tua menentang keputusan saya untuk risen, tapi saya tetap mengikuti kata hati saya. Memang keputusan ini beresiko berat buat saya, tidak lagi dapat gaji bulanan, tidak dapat THR, tidak dapat sembako, tidak dapat bonus, tidak dapat bingkisan makanan. Tapi saya sadar sekarang berapa harga sebuah kebebasan itu.

***

Kebebasan yang penuh resiko itu harus saya jalani sendiri, walaupun banyak hal negatif berkaitan tentang keuangan yang saya hadapi, masih ada hal positif yang saya dapatkan seperti tidak terjebak pemaksaan vaksin, lebih mensyukuri rejeki yang saya dapatkan, mendapatkan ilmu kebijaksanaan ( wisdom ).

***

Saya tetap berharap ke depannya saya bisa mendapatkan suatu pekerjaan yang membanggakan lagi nyaman dikerjakan, dengan teman-teman kerja yang baik, tidak RASIS dan beradab, lingkungan yang taat beragama, dan gaji yang di atas UMR. Agar saya bisa merasakan lagi nikmatnya uang gaji bulanan, uang THR, uang Bonus, makanan gratis dari perusahaan, dan juga liburan keluarga bersama perusahaan.

Selasa, 02 Juni 2020

Pesawat Kertas Dari Langit




Di sore hari menjelang magrib, saya melihat dari langit muncul banyak sekali pesawat-pesawat kertas yang jatuh mendarat. Tidak tau siapa yang menyebarkannya, dalam hati saya bertanya " Ada acara apa kok banyak pesawat kertas jatuh dari langit ??? " . Saya dan orang-orang mengira pesawat-pesawat kertas itu hanya sampah yang tidak berguna, jadi banyak yang mengabaikannya dan tidak ada yang mengambilnya.

***

Saking banyaknya pesawat-pesawat kertas itu menyebar ke berbagai perjuru kampung. Iseng-iseng saya ambil satu pesawat kertas dan saya bongkar dalamnya. Ternyata di dalamnya ada uang pecahan 100rb yang menempel. Terus saya ambil lagi lebih banyak pesawat-pesawat kertas itu dan ternyata benar ada isinya uang 100rb. Saya pun mengajak kakak saya mencari pesawat-pesawat kertas yang jatuh di penjuru-penjuru kampung dan dapat uang banyak sekali, sampai saya karetin segepok. Orang-orang pada tidak tau kalau 1 pesawat kertas ada isinya uang 100rb. 

***

Setelah dapat uang banyak dari pesawat kertas, saya berencana membeli tas eiger baru. Saat mau berangkat mata saya terbuka dan ternyata udah pagi. Dan saya sadar semua itu tadi hanya mimpi. Tapi rasa nya menyenangkan sekali seperti nyata. Nemu duit banyak dari benda sepele. 

Senin, 01 Juni 2020

Rasanya Kok Kesepian Ya ???

Nggak tau kenapa, setiap di tinggalkan bulan ramadhan dan hari raya idul fitri hati saya rasa nya kesepian banget. Sudah dolan ke rumah temen, patroli jalanan sana sini, tetap saja hati rasa nya hampa. Di rumah ada kedua orang tua, ada kucing, masakan enak tersedia, jajan lebaran masih banyak, apa sebenarnya yang saya inginkan. Pernahkah kalian mengalami hal seperti saya ???

***

Smartphone ada, kuota tersedia, laptop dengan banyak film juga ada. Apalagi yang kurang, rasa nya saya seperti tidak punya tujuan hidup. Sore ini saya merenung sambil menulis blog ini. Duduk di samping rumah sambil memandang langit sore yang kurang biru dan kurang cerah sama seperti suasana hati saya.

***

Memang saya akui saya jauh dari Allah SWT dan dekat dengan kemaksiatan. Tapi suatu saat saya tetap ingin kembali ke jalan Allah yang lurus menuju surga abadi di akhirat. Walau saya melakukan maksiat saya mencoba mengimbanginya dengan perintah Allah SWT. Semoga hati yang kesepian ini bisa cepat terobati dengan menjalankan perintah Allah SWT. Amin ya rabbal alamin. See u next time.