Senin, 29 April 2019

Orang-Orang Kesepian

Saya kadang merasa kesepian walau di tengah keramaian. Tidak tau kenapa, mungkin karena faktor kejombloan saya. Tapi saya masih bersyukur ada orang tua yang mengurus saya dirumah, memasakkan makanan enak buat saya, ada sahabat yang selalu menghibur dan menolong saya, ada kucing-kucing saya dirumah yang memberi hiburan dan kesenangan. Alhamdulillah walau kadang saya lupa mensyukurinya.

***

Tapi ada yang lebih parah lagi merasakan kesepian yang melebihi saya. Dia adalah tetangga dekat rumah saya. Perempuan usia 40an, tapi belum berkeluarga. Terlalu lama di zona nyaman, dulu waktu orang tuanya masih ada semua dia anak yg paling di manja. Dulu tubuhnya masih gemuk dan hidup senang bersama orang tua, tapi setelah orang tua nya tiada semua dia menderita. Tidak punya pekerjaan, tidak punya keluarga, saudara-saudara kandungnya mengabaikannya karena sibuk dengan urusan masing-masing. Sekarang tubuhnya semakin kurus. Tapi dia terus bekerja serabutan tak tau dimana. Dan jarang dirumah. Rumahnya yang cukup besar lebih sering kosong dan terbengkalai. Hanya meninggalkan kenangan dan kesepian.

***

Saya sebenarnya kasihan melihatnya, tapi saya tidak bisa membantu apa-apa. Orang-orang disekitarnya pun membencinya karena dianggap orang aneh atau idiot. Kemarin waktu saya pergi ke pasar malam bersama teman saya, saya ketemu dia dari kejauhan saya melihat wajah penuh murung penuh kebencian mungkin karena kesepian. Karena dia pergi ke pasar malam sendirian tanpa teman.

***

Salah siapa sebenarnya kesepian itu datang, orang-orang sekitar yang mengabaikannya atau dia sendiri yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik, terlalu lama di zona nyaman dan tidak merubah sikap agar di akui orang-orang sekitar.

***

Sungguh pelajaran hidup yang sangat berharga, jangan sampai menyianyiakan waktu dan orang-orang sekitar yang peduli sama kita. Semoga saja dia punya tempat untuk pulang biar tidak kesepian lagi. See u next time.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar