Rabu, 11 Desember 2019

Acara Outbound Jadi Menyebalkan Gara-Gara Susah Sinyal

Kemarin tanggal 6, 7, 8 Desember 2019 kantor saya mengadakan kegiatan outbond yang wajib di ikuti seluruh karyawan. Tempat outbondnya di sebuah hotel di tawang mangu. Karena statusnya wajib jadi mau tidak mau saya harus ikut serta. Saat berangkat saya tidak menyadari bahwa sangat berharganya sebuah sinyal untuk kesenangan disana. Sesampai disana jadi bete sendiri, gara-gara sinyal kartu 3 saya habis tak bersisa. Hampa sekali rasanya. Jadi ketinggalan informasi penting dari panitia. Nggak bisa youtuban, nggak bisa WA nan, nggak bisa IG nan. Bangsat memang sinyal 3 disana. Jadi waktu-waktu luang disana saya habiskan untuk mp3 an dan main game offline saja. Kalau pun mau dapat sinyal harus pergi ke mushola atas dulu biar dapat sinyal.



***

Yang lebih parah lagi dari kegiatan outbond itu, tidurnya di acak antar karyawan. Nggak bisa lagi bersama teman-teman yang sudah akrab. Malah tambah bete saya nya, gimana nggak bete saya mau mengakrapi karyawan lain yang belum saya kenal, tapi ujung-ujungnya malah di cuekin, ngeselin kan. Kalau dari segi konsumsi dan fasilitas hotel saya akui sangat memuaskan.

***

Saat outbond berlangsung, ada sebuah permainan menarik, tapi makna dari permainan itu saya tidak setuju seratus persen. Permainannya yaitu merangkai sebuah puzzle berjumlah tiga, kelompoknya juga tiga dengan waktu yang di tentukan. Saat peluit berbunyi puzzle harus di rangkai, terus saat peluit berbunyi lagi harus pindah ke puzzle selanjutnya. Begitu terus sampai semua puzzle terselesaikan.

***

Makna dari permainan merangkai puzzle itu adalah kita sebagai karyawan harus siap di pindahkan kapan saja ke cabang lain, atau tempat lain. Walaupun kita sudah nyaman di situ dengan lingkungan kerja kita. Sudah menyelesaikan banyak tugas, kita harus siap meninggalkannya dan di teruskan orang lain pengganti kita. Dan kita yang di tempat baru harus bisa beradaptasi dengan cepat, beradaptasi dengan lingkungan kerja beserta orang-orang di dalamnya. Itu lah makna dari permainan puzzle tersebut.

***

Saya sangat kurang setuju dengan tindakan main pindah seperti itu. Saya punya dua sudut pandang. Dari bos dan karyawan biasa saat di pindah tugas.

Kalau bos yang di pindah tugas, di tempat baru si bos ini akan cepat menyatu dengan lingkungannya di karena kan statusnya sebagai bos. Orang-orang sekitar jelas langsung hormat dan sebisa mungkin mengakrapi nya. Si bos tidak perlu banyak bicara karena orang-orang sekitar yang akan menanyai nya. Jadi si bos tidak ada beban saat di pindah tugas karena orang-orang sekitar tetap membutuhkan dia. Mana ada yang memusuhi bos terang-terang an kalau masih mau gajian bulan depan.

Beda lagi dengan,,,

Karyawan biasa yang di pindah tugas, di tempat baru si karyawan akan di diamkan dulu sama sesama karyawan lain yang lebih senior di situ. Tidak ada yang ngajak ngobrol dan tidak peduli. Di anggap tidak ada, kadang kalau mau mengakrapi pun ujung-ujungnya di cuekin. Pokoknya di buat tidak nyaman dan tidak betah. Mengapa itu semua terjadi, karena karyawan senior memandang karyawan pindahan itu sebagai saingan. Saingan itu kalau bisa di singkirkan. Begitu sudut pandangnya.

***

Saya akui memang tidak mudah mengakrapi orang asing sehari dua hari. Butuh waktu tahunan untuk menjadi akrab dan memahami satu sama lain. Tapi untuk para bos dan yang punya jabatan tinggi dia tidak perlu basa basi, orang-orang sekitar akan mengakrapinya lebih dulu.

***

Pelajaran yang saya dapat dari kegiatan outbond tersebut adalah :

Kalau keluar kota agak lama, sebelum berangkat beli kartu cadangan yang sinyalnya kuat kayak telkomsel.

***

Oke teman-teman, sampai ketemu lagi di lain waktu. See u next time.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar